Jumat, 21 Agustus 2015

Ternyata Pak Ruslam pengikut setia


Kebetulan siang hari itu sedikit panas, apalagi di kota kami Karawang. kota lumbung padi yang tandus dan kering. panasnya lumayan menyengat di ubun-ubun. mungkin saja suhu hari ini mencapai 32 derajat. sepertinya kota kami kelelahan dan terlihat lesu, kanan kiri tandus tanpa pepohonan, sawah lebih luas daripada perkebunan hijau, keadaan seperti ini sudah biasa di rasakan oleh masyarakat setempat setiap kali musim panen.

sudah menjadi kebiasaan sejak lama, ayah selalu menyempatkan untuk menyirami halaman rumah dengan air. karena halaman sudah terasa kering terbakar terik matahari. terkadang angin kencang membawa debu kemana-mana, "kasian kan para pejalan kaki dan pesepeda motor, udah panas, matanya di hujani debu pula" celetuk ayah sambil menyirami halaman.saking panasnya saat itu, ayah hanya memakai celana pendek hitam dan kaos obblong. namun ibu masih sibuk dengan pekerjaannya yang seabreg, banyak dagangan di toko yang belum terurus, seperti menimbang terigu dan gula, atau membersihkan lantai toko yang sudah penuh debu, karena toko kami berdekatan dengan sekolah SD yang menjadi jadi markas favorin anak-anak di saat jam istirahat.

siang itu, saat ayah dan ibu berkumpul membicarakan urusan toko, tiba-tiba pak ruslam datang mengunjungi toko kami, nyelonong tanpa permisi. yah itu sudah di maklum, "tos tiasa si bapak eta mah".

"kang Maksum, kang...!!!

saya mau cari obat ayang-ayangen. jenis penyakit susah kencing. punya obatnya gak, kalau ada saya mau beli".

"kata orang tua, kalo penyakit kaya gitu obatnya ngencingin bakaran api sampah yang masih menyala, nanti sembuh", ayahku menjawab dengan mitos humor sambil kipas-kipas di pojok toko.

"ah, sampean ini kata siapa? bid'ah itu kang, nabi gak ngajarin cara pengobatan yang seperti itu".

"ya ini kan kata orang tua dulu lam..., di coba dulu, klo toh masih belum sembuh ya sudah tinggal cari obat lain, kan gampang".

"ah daripada coba obat yang aneh-aneh, mending saya obatin pake air soda di campur susu, ini resep saya klo kena penyakit seperti ini kang!".

dari balik jendela toko rupanya ibu saya menguping pembicaraan ayah dan pak ruslam sejak awal.

"pak ruslam, nabi muhammad juga ga ngajarin kalo kena penyakit ayang-ayangen itu di obatin dengan minum air soda di campur susu, bid'ah juga itu pak...!!!".

setelah di semprot jawaban ibu barusan, pak ruslam langsung membayar air soda dan susu. tanpa pamit, pak ruslam langsung berjalan cepat meninggalkan toko. ayah dan ibu hanya cengengesan melihat tingkah pak ruslam.

saya juga sampe heran, tenyata orang desa kami sudah berani bilang bid'ah. di pembicaraan telepon kairo indonesia, kami tertawa bersama disaat ayah bercerita tentang pak ruslam. dan ternyata pak ruslam itu pengikut setia kyai yang baru datang bulan lalu. katanya sih kyai tersebut agak aneh. karena mebuka pengajian seriap malam jum'at di tengah malam. dan jam 12 malam baru di mulai pengajiannya, dan juga mewajibkan setiap jama'ah untuk membayar shodaqoh setiap kali panen, dan membayar lunas kepada kyai tersebuat.

0 komentar:

Posting Komentar